Setiap orang tua selalu
mengharapkan anaknya cerdik, pandai dan arif melebihi anak lain. Para pakar
menyatakan, sekalipun kearifan seorang anak sangat erat hubungannya dengan
genetika bawaan, namun banyak sekali penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pembinaan
setelah lahir juga merupakan faktor sangat penting yang tidak boleh diabaikan.
Merangsang Pertumbuhan dengan
Pendidikan dalam Kandungan
Para dokter menyatakan, bayi
dalam kandungan usia tiga bulan sudah mempunyai perasaan, empat bulan sudah
mampu merasakan suara dari luar. Suara dari luar ini akan terus merangsang
organ indera anak dalam kandungan dan mendorong pertumbuhannya, mempunyai peran
yang penting bagi pertumbuhan intelegensi. Pada dasarnya cerebral cortex
(bagian otak yang penting untuk mengingat, memperhatikan, menyadari, berpikir,
mengerti bahasa dan lain sebagainya) bayi dalam kandungan sudah terbentuk pada
usia 5 – 6 bulan, bila pada masa ini diperdengarkan musik ataupun dilakukan
pemijatan lembut pada bagian perut akan dapat meningkatkan pertumbuhan
intelegensi sang anak.
Fondasi Perkembangan Intelegensi
Ditentukan pada Masa Anak-Anak
Sejak bayi dilahirkan, ayah-bunda
sudah mempunyai peran penting untuk mengajarkan pengetahuan dasar kepadanya.
Kalau saja ayah bunda pada tahap ini dapat membimbing sang anak dengan murah
hati, hormat dan penuh kasih sayang, maka bukan saja dapat meletakkan dasar
kepribadian yang unik bagi sang anak, bahkan dapat membuat anak memiliki
kemampuan belajar dan sikap bergaul yang baik. Dengan demikian, peran ayah
bunda bukan hanya membesarkan, bahkan juga memikul tanggung jawab besar sebagai
“guru pribadi”.
Para pakar menyatakan, “Anak-anak
pada rentang usia 4 sampai dengan 13 tahun, karena belum banyak mengecap asam
garam dunia, hatinya masih murni, merupakan masa dengan daya ingat yang paling
kuat selama hidupnya. Jika pada masa keemasan ingatan ini memperoleh pendidikan
yang baik, akan sangat bermanfaat bagi sepanjang hidupnya
9 Rahasia Membuat Anak menjadi Pandai/Jenius
Penulis rubik khusus pendidikan,
Korey Capozza, menyarankan sembilan cara untuk membina dan meningkatkan IQ
(intelligence quotient ) anak.
Ini merupakan cara yang bagus
untuk meningkatkan pembelajaran otak kanan dengan santai danmudah. Menurut hasil penelitian Universitas
Toronto, pelajaran musik dapat meningkatkan intelligence quotient dan prestasi
sekolah seorang anak. Bahkan semakin lama dipelajari, hasilnya semakin jelas.
2. Beri minum Air Susu Ibu
Banyak penelitian ilmiah
membuktikan bahwa air susu ibu (ASI) selain menyediakan berbagai macam zat
gizi, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan intelegensi bayi. Seorang
bayi yang mengonsumsi ASI selama sembilan bulan secara nyata lebih pandai dari
pada seorang bayi yang hanya mengonsumsi ASI selama satu bulan.
3. Tingkatkan kesehatan
Tim peneliti dari University of
Illinois telah membuktikan hubungan antara kesehatan dan pelajaran anak di
sekolah. Penelitian dari Oppenheimer Funds malah menunjukkan bahwa olah raga
berkelompok bukan saja meningkatkan rasa percaya diri, membangun spirit
kebersamaan, bahkan dapat memupuk kecakapan memimpin. Delapan puluh satu persen
dari para direktris perusahaan pada saat masih kecil, semuanya pernah bergabung
dalam suatu kegiatan organisasi.
4. Permainan
Memang ada banyak games yang bisa
membuat pemainnya menjadi brutal, nyentrik ataupun malas berpikir. Namun juga
ada sejumlah games yang dapat meningkatkan spirit bersosial, kreativitas dan
inspirasi, bahkan ada yang dapat melatih anak untuk berpikir dengan bijaksana
serta melatih kemampuan membuat rencana. Penelitian di University of Rochester juga menemukan
bahwa anak kecil yang bermain games lebih berkemampuan dalam menemukan petunjuk
rasa visual dalam belajar.
5. Menolak junk food
Kurangi mengonsumsi makanan
berkadar gula tinggi, berpantang berbagai makanan berlemak tinggi dan junk food
yang lain. Sebaliknya, banyaklah mengonsumsi makanan sehat bergizi tinggi, ini
akan meningkatkan perkembangan intelegensi dan motorik anak, terutama bagi bayi
yang belum genap dua tahun, hal ini sangat penting. Misalnya, seorang anak
harus mengonsumsi sejumlah zat besi untuk membantu pertumbuhan otak. Kalau
kurang jumlahnya, penghantaran impuls syaraf akan melemah.
6. Memupuk rasa ingin tahu
Para pakar mengungkap, ketika
orang tua mendorong anak untuk mempunyai pemikiran sendiri, sesungguhnya adalah
sedang meng-arahkan mereka pada pentingnya menuntut pengetahuan. Menaruh
perhatian yang besar terhadap minat anak, mengenalkan dan mengajarkan
ketrampilan baru kepada mereka pada setiap ada kesempatan mendidik di luar
rumah, semua ini merupakan cara yang baik sekali guna memupuk dambaan anak
untuk menuntut pengetahuan.
7. Membaca
Sejalan dengan kemajuan
teknologi, banyak orang yang mengabaikan pentingnya membaca. Membaca merupakan
cara meningkatkan intelligence quotient seseorang yang paling langsung dan
efektif. Membacakan cerita untuk anak, menjadi anggota perpustakaan dan
menambah koleksi buku bacaan semuanya merupakan cara yang baik untuk memupuk
minat membaca seorang anak.
8. Makan pagi
Pepatah yang mengatakan burung
yang bangun pagi akan mendapatkan makanan bukanlah tanpa dasar. Jauh sejak
1970, penelitian ilmiah menemukan seorang anak yang sarapan pada pagi hari
memiliki ingatan yang lebih baik, lebih mampu berkonsentrasi dan juga mampu
belajar lebih cepat. Dari pada sama sekali tidak makan pagi, makanlah sepotong
kue atau minum segelas susu, hal ini akan sangat membantu dalam belajar.
9. Bermain permainan pengasah
otak
Bermain catur, teka-teki silang
atau permainan lain dapat merangsang intelegensi. Games Sudoku malah dapat
memupuk cara berpikir yang bijaksana dan memupuk kemampuan memecahkan masalah.
Selain hal-hal di atas, pada saat
seorang anak masih sangat muda harus sering diajak bercengkrama, mintalah anak
mengingat perbendaharaan kata yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari
ataupun mintalah anak menghafal, semua ini merupakan jurus piawai untuk
membantu anak memupuk intelligence quotient.
Para pakar menyatakan, “Matikan
tv, mintalah anak keluar rumah, mendekatkan diri dengan alam dan mengolah
tubuh, merupakan salah satu metode terbaik untuk melatih anak menjadi pandai
cekatan dan bertubuh sehat.”