Butterfly

Selasa, 19 Juni 2012

Cinta, Doa & Pengharapan



















Apakah cinta itu? Tak ada kata yang paling pas untuk menerangkan perasaan yang membuat hati berbunga-bunga. Jika engkau pernah seperti ini, kau pasti merasakan kelembutan, rasa rindu, senang dan tertarik. Lalu muncul cinta, hormat, percaya, dan pengertian. Pada saat itulah dua hati bertaut dan bersama-sama menyongsong dunia yang penuh lika-liku. Yang paling penting, cinta adalah hadiah untuk sang hati, anugerah yang kekal abadi dari TUHAN BAPA. Karena cinta bukan hanya dianugerahkan kepada kamu, melainkan kepada setiap manusia. Dan secara nyata yang tampak hingga kini adalah cinta-Nya Tuhan kepada kita yang hingga hari ini kita masih bisa bernafas, makan, minum, tidur, ngobrol, dll.

Jangan berusaha untuk mengunci Cinta memasuki hidupmu dengan berkata "tidak mungkin saya temukan." Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya. Cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya "sayap". Karna cinta itu seperti kupu-kupu, semakin engkau berusaha menangkapnya, semakin jauh ia menghindarimu. Tetapi semakin engkau tenang dan menerima ia apa adanya, semakin ia datang menghinggapimu.

Jangan biarkan hidupmu terpuruk dengan hidup di masa lampau, oleh sesuatu hal yang membuatmu menjadi lemah. Dan jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang kasih untuk mengikat dua hati yang berbeda.

Jika engkau merasa bahwa engkau tidak punya harapan lagi untuk meraih hatinya (si doi), janganlah khawatir, Tuhan selalu bekerja untukmu. Dia tidak akan membiarkan engkau hidup sendiri tanpa cinta. Rencana-Nya itu Indah pada waktunya. Mungkin saja engkau masih harus ditempah untuk menghadapi kepahitan dari yang namanya cinta itu, sehingga suatu saat nanti engkau siap menerima manisnya cinta itu.




Seperti kata Bunda Theresa : "Cintailah seseorang itu sampai kamu sakit". Oke bisa diterima! Karena Cinta itu bukan hanya duduk bersantai di tepi pantai, tapi cinta itu juga harus siap menerima segala kemungkinan yang menyayat hati. Lalu setelah "sakit", apa yang harus dilakukan? Ya BERDOA!! Karena cinta sejati itu terletak bukan pada apa yang telah dilakukan dan diketahui tetapi terletak pada apa yang telah dilakukan namun tidak diketahui ; dan salah satu contohnya adalah DOA. Di dalam doa, kita bisa menghadirkan siapapun yang kita cintai, kenapa ? Karena di dalam doalah kejujuran kita itu ada. Cinta itu bukanlah hanya memiliki daging semata-mata, namun sungguh dengan segala niat yang tulus. Dan oleh sebab itu doakanlah orang-orang yang kamu cintai dan pintalah segala sesuatu itu adalah yang terbaik baginya.




Janganlah menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Melalui doa, kita dapat memberikan apa saja kepada siapapun. Asalkan kita mempunyai PENGHARAPAN yang tulus. Karena pengharapan-lah yang dapat memberikan kita cahaya terang di dalam kegelapan. Pengharapan juga yang memberikan engkau kekuatan dan menyakinkan bahwa engkau masih bisa melakukannya.

"Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."

[Markus 11 : 24]



Love is Hurt

Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi dikhianati.

Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi tidak dihargai.

Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi tidak dimengerti.

Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi disalah mengerti.

Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi tidak dihiraukan.

Cinta itu menyakitkan bila kita mencegah dan melarang untuk kebaikan tapi dimusuhi

Cinta itu menyakitkan tatkala kita tidak menghiraukan jeritan dan peringatan dari orang yang mencintai kita.

Cinta itu menyakitkan bila kita mencintai tapi cinta kita dipermainkan.


Tapi tahukah kamu…

Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya dan anugrahNya dipermainkan.

Hati Bapa sakit saat Dia menjerit “Jangan kesana dan kembalilah sekarang” tapi tidak kita hiraukan.

Hati Bapa sakit saat Dia melarang kita untuk kebaikan tapi kita memusuhiNya.

Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya tidak dihiraukan.

Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya disalah mengerti.

Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi cintaNya tidak dimengerti.

Hati Bapa sakit saat Dia mencintai tapi kita tidak menghargai cintaNya.

Hati Bapa begitu sakit saat Dia mencintai tapi kita menghianati cintaNya.


Dan akhirnya, Bapa hanya mampu terdiam melihat kita melukaiNya.

Dia hanya mampu menangis dan menanggung sakit saat kita melukaiNya.

Dia hanya mampu menunggu kita untuk kembali padaNya dengan berderai air mata.

Dia hanya mampu berkata “Kembalilah padaKu” dengan air mata.

Dia hanya mampu menunggu kita bertobat dan meninggalkan tingkah kita yang menyakitiNya.





Kembalilah padaNya dan jangan biarkan Dia menunggu.

Kembalilah padaNya dan jangan biarkan Dia menangis lagi melihat perbuatan kita.

Kembalilah padaNya sekarang juga..

Karena hanya pertobatanmu dan cintamu yang tulus yang mampu membuat Bapa tersenyum lagi..

Karena cinta akan menjadi indah tatkala cinta itu terbalas dengan cinta yang tulus juga.