Butterfly

Senin, 31 Oktober 2011

Makalah Peran Kebudayaan dalam membentuk Kepribadian

MAKALAH  ILMU BUDAYA DASAR
Makalah Peran Kebudayaan dalam membentuk Kepribadian

UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan KH.Noer Ali Kalimalang
Bekasi 17145 Telp. (021)88860117

Di Susun Oleh :
NAMA : ZEFANYA PUTRI LISTORO
KELAS : 1EA26
NPM :17211727
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen :Muhammad Burhan Amin
Topik Makalah:Makalah Peran Kebudayaan dalam membentuk Kepribadian

P E R N Y A T A AN
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini, saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim/ pihak lain.
Apabila terbukti benar,saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.


Program Sarjana Ekonomi Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan penyusun dapat menyelesaikan makalah ini .Makalah ini di susun dengan maksud untuk menjelaskan secara garis besar materi tentang “Makalah Peran Kebudayaan dalam membentuk Kepribadian. “
Dalam proses penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan , hal ini semata mata karena pengetahuan kami sangatlah terbatas dan sederhana , untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Bekasi, 21 Oktober 2011



                                                                                                                        Zefanya Putri Listoro





DAFTAR ISI

Pernyataan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
2.Tujuan
3.Sasaran
Bab 2 PERMASALAHAN
1.Kekuatan
2.Kelemahan
3.Peluang
4.Hambatan
Bab 3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.Kesimpulan
2.Rekomendasi
REFERENSI

BAB 1 :
PENDAHULUAN
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.Budaya dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan.Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga.
Disamping itu kadang kala lingkungan menjadi hal utama yang dapat mempengaruhi baik buruknya budaya seseorang.Kita ambli contoh di Papua memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda dengan daerah lainnya, sehingga dengan sendiri kepribadian mereka juga agak berbeda dan unik.Hal ini dapat dikatakan melihat budaya Papua yang agak keras dan unik.
Sehingga kepribadian yang terbentukpun agak unik dan berbeda.Contoh budaya potong jari. Yang telah lama turun-temurun diterapkan di Papua, bahkan menjadi budaya (kebiasaan) yang lumrah untuk dihilangkan walaupun kelihatannya agar buruk dan tidak sesuai baik norma agama maupun norma hukum.
Contoh pengaruh budaya terhadap kepribadian yang lainnya dapat kita petik dari kehidupan masyarakat suku dayak di daerah pedalaman Kalimantan. Yang sebagaimana hidupnya sangat memprihatinkan dan menggenaskan.Bagi mereka memakai anting sebanyak-banyaknya ditelinga baik pria maupun wanita merupakan suatu hal yang biasa, padahal hal sangat mengelikan dan menakutkan.Yang lebih parahnya lagi hal ini telah melanggar berbagai norma-norma yang telah tertera.Tetapi mau bagaimana lagi, inilah budaya.
Baik masyarakat yang hidup di Papua maupun Kalimantan memilki budaya yang unik dan berbeda. Keunikan kebudayaan mereka membuat cara hidup termasuk kepribadian mereka sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan yang mereka miliki, pengaruh itu dapat kita lihat masyarakat Papua selalu hidup dan berbudaya dengan istilah mengorbankan apapun yang mereka miliki untuk seseorang yang mereka miliki dan sayangi. Sama halnnya juga dengan orang Kalimantan.

1. LATAR BELAKANG
Kebudayaan adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya.Para ahli sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia berdasarkan hal-hal yang dipelajari.Kebudayaan tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia.Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, selain itu karena disebut sebagai makhluk sosila maka manusia tidak bisa hidup sendiri / saling ketergantungan.
Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal daribahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya.
Secara sederhana hubungan antara Budaya dan Kepribadian adalah manusia yang terbentuk dalam suatu kepribadian dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kepribadian adalah setiap kebudayaan yang  berada di lingkungan manusia itu tinggal akan membentuk kepribadian, dan biasanya faktor lingkungan dan kebudayaan yang berada disekitarnya itu yang dapat membentuk suatu kepribadian sehingga di setiap tempat atau lingkungan pasti setiap manusia mempunyai kepribadian yang bermacam – macam.


B.TUJUAN
Tujuan utama penyusunan makalah ini disamping untuk memenuhi tugas kuliah dan mendapatkan nilai yang memuaskan dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, kita juga menjadi tahu tentang peran budaya dalam memebntuk kepribadian setiap manusia , agar kita (mahasiswa) semakin kreatif dan mampu mengungkapkan sesuatu secara ilmiah yang dituangkan dalam bentuk makalah kali ini. Yang sebagaimana kita juga sedang dipersiapkan untuk melanjutkannya ke dalam kehidupan kita sehari-hari.

C.SASARAN
Dalam hal ini yang menjadi cakupan antara kebudayaan dan kepribadian adalah masyarakat.Karena kebudayaan sangat melekat didalam setiap jiwa manusia, terutama masyarakat di Negara Indonesia yang dikenal sebagai Negara dengan kebudayaan yang sangat banyak. Di Indonesia, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sangat memberi pengaruh dalam konsep hubungan Kebudayaan dengan Kepribadian. Maka ada beberapa point yang menjadi titik sasaran, antara lain adalah :
  1. Masyarakat yang Berjiwa pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
  2. Bersifat terbuka dan tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta tanggap terhadap permasalahan masyarakat.
  3. Menguasai dasar-dasar kebudayaan sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada.
  4. Toleransi dalam bermasyarakat.
  5. Membentuk suatu sikap dasar, kebiasaan dan nilai-nilai yang dapat memupuk kerjasama, integritas dan komunikasi dalam bermasyarakat.




BAB 2
PERMASALAHAN
kepribadian merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan dalam individu dan membentuk individu tersebut melalui sebuah kehidupan. Budaya adaah cara hidup. Budaya tidak hanya melihat berdasarkan nilai – nilai sadar kita, tetapi juga melihat asumsi dan percaya pada perembangannya.Budaya merupakan faktor penting dalam membentuk suatu kepribadian.
Studi budaya dan kepribadian berusaha untuk memahami pertumbuhan perkembangan Identitas pribadi atau social yang berkaitan dengan lingkungan sosial.Dengan menggunakan beberapa elemen sosial umum dan mekanisme ada kemungkinan terbentuk fitur umum dan kepribadian bagi anggota masyarakat.
Dalam setiap masyarakat atau beberapa jenis kepribadian bahwa anak biasanya menyalin, di masyarakat eropa jenis utama dari kepribadian terkait dengan beberapa fitur :
  • Kermahan
  • Kebaikan
  • Kerjasama
  • Daya Saing
  • Berorientasi pada praktek dan efisiensi kerja, serta
  • Ketepatan waktu
Keluarga atau faktor – faktor yang lainnya dalam sosialisasi mengirimkan fitur – fitur tersebut ke anak – anak mereka.
Hubungan antara budaya sangatlah jelas, karena kepribadian terdiri dari sebagian besar Internalisasi unsure budaya.Budaya adalah aspek kepribadian kolektif. Dan munculnya kepribadian dibedakan atas beberapa subkultur, diantaranya :
  • Etnis
  • Kelas Sosial
  • Agama dan
  • Kriteria Pekerjaan
Dimulai pada masa bayi, kita belajar bagaimana menjadi manusia melalui interaksi dengan orang lain dalam budaya kita. Tanpa adanya sosial dan kmunikasi antar orang lain, maka seorang anak tidak bisa menjadi makhluk sosial yang normal, karena tidak cukup untuk mengembangkan bahasa, atau ekspresi emosional atau respo sosial yang diharapkan. Budaya tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian karena kebudayaan menengahi semua pikiran dan pengalaman manusia dalam bentuk interaksi sosial.
Budaya diwariskan melalui bahasa dan bermacam – macam prilaku dan dapat dimungkinkan manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan hidup di zaman yang sama. Kita adalah pewaris kebudayaan, setiap individu yang baru muncul akan mengikuti tatanan kebudayaan kita. Dan kepribadian sangat di tentukan oleh faktor kebudayaan yang terjadi pada lingkungannya.
Penerapan yang baik dari sebuah kebudayaan sudah cukup berjalan dengan baik, tapi banyak hal yang tidak bisa dihindari adalah salahsatunya masuknya kebudayaan – kebudayaan asing yang dapat menggeser kebudayaan yang di miliki serta antusiasme masyarakat dengan budaya asing ukup besar.Sehingga dapat menyebabkan kepribadian seseorang bisa berubah karena adannya budaya asing tersebut. Datangnya budaya asing yang paling dominan adalah banyaknya turis – turis asing yang datang berkunjung kedaerah – daerah dengan membawa kebudayaannya

A.KEKUATAN(Strength)
  • Peran Kebudayaan yang ada dalam masyarakat dapat dijadikan titik acuan dalam membentuk kepribadian seseorang atau kelompok masyarakat. Karena melalui kebudayaan manusia dapat bertukar pikiran. Apalagi di jaman sekarang yang dimana teknologi informasi sangat menjadi acuan atau pengaruh dalam pertukaran kebudayaan dalam masyarakat berbangsa maupun bernegara.
  • Kebudaayaan dapat dijadikan panduan dalam membentuk mental seseorang.
  • Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan seseorang/masyarakat.




B. KELEMAHAN (Weekness)
·         Masyarakat sering sekali menerima langsung kebudayaan-kebudayaan negative yang seharusnya dan memang bertentangan dengan norma-norma, karena kebudayaan negative inilah yang tidak dapat mengubah kepribadian seseorang/masyarakat.
·         Kebudayaan daerah masih sering tidak dianggap oleh masyarakat local sendiri. Sehingga  kepribadian yang didapat bukan berasal dari tanah airnya sendiri


C.PELUANG (Opportunity )
  • Dalam masa era-globalisasi yang ada, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa lain yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
  • Mulai diperkenalkannya kebudayaan kepada generasi penerus melalui pendidikan yang ada. Sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh setiap bangsa negara atau daerah mulai diperkenalkan kepada generasi penerus mulai sejak dini.


D .HAMBATAN (Threats)
  • Peluang kebudayaan-kebudayaan luar yang negative sangat besar untuk ditiru, karena ini juga dengan bersamaannya teknologi-teknologi khususnya teknologi informasi yang berkembang pesat.
  • Hampir sedikit masyarakat yang mengenal kebudayaan daerahnya masing-masing, sehingga lambat-laun kebudayaan local akan sedikit dikenal oleh generasi berikutnya.



BAB 3

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
  • Kebudaayaan dapat dijadikan panduan dalam membentuk mental seseorang.
·         Masyarakat sering sekali menerima langsung kebudayaan-kebudayaan negative yang seharusnya dan memang bertentangan dengan norma-norma, karena kebudayaan negative inilah yang tidak dapat mengubah kepribadian seseorang/masyarakat.
  • Dalam masa era-globalisasi yang ada, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa lain yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
  • Hampir sedikit masyarakat yang mengenal kebudayaan daerahnya masing-masing, sehingga lambat-laun kebudayaan local akan sedikit dikenal oleh generasi berikutnya.

REFERENSI
Addresswebsite :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar