DEFINISI METODE ILMIAH
Metode merupakan
prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk mempermudah memecahkan
masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah
sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan- pertimbangan yang logis
sesuatu keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkan lebih luas dari metode ilmiah adalah suatu proses atau cara keilmuan dalam melakukan proses ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan- pertimbangan yang logis
Menurut Almadk
(1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)
berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk
memperoleh sesuatu interelasi.”
(McCleary,
1998). Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara
mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam
mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
mendapatkannya, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang ada pun harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam
mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.
SIKAP ILMIAH
Untuk dapat
menggunakan metode ilmiah dengan baik, para ilmuwan harus memiliki beberapa
sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah suatu sikap yang meliputi:
·
Rasa
ingin tahu: Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya
dengan membaca buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan
pengamatan, dan melakukan percobaan sendiri.
·
Kejujuran:
Mencatat sesuai dengan hasil pengamatan, meskipun tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
·
Ketekunan:
Tidak mudah putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak segan-segan mengulangi percobaan.
·
Ketelitian:
Tidak ceroboh, baik dalarn merencanakan, menggunakan alat maupun bahan,
mengukur, mencatat data, mengolah data, dan dalam menarik kesimpulan.
·
Obyektivitas:
Pendapat dan kesimpulan yang diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan
berdasarkan pendapat pribadi atau orang lain.
·
Keterbukaan:
Mau bekerja sarna dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran dari
orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan pengalarnannya kepada
orang lain.
CONTOH METODE ILMIAH
Contoh metode ilmiah atau prosedur
Metode ilmiah adalah sebagai berikut :
1.
Langkah
Metode Ilmiah
Observasi yaitu
pengamatan, sebagai contoh mengamati perkembangan isu atau permasalahan yang
ada dilingkungan sekitar.
2.
Perumusan
Masalah, setelah menemukan isu atau permasalahan maka selanjutnya adalah
merumuskan masalah tersebut agar kegiatan penelitian atau proyek ilmiah yang
akan dilaksanakan terfokus.
Contoh :
Bagaimanakah pengaruh dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman jagung?
3.
Merumuskan
Hipotesis, hipotesis adalah dugaan sementara tentang permasalahan yang
diangkat, hipotesis ini nantinya akan dibuktikan kebenarannya melalui
eksperimen atau penelitian
Jenis-jenis Variabel:
·
Variabel
Bebas/Manipulasi yaitu faktor yang diubah oleh sang peneliti contoh:(dosis
pupuk)
·
Variabel Terikat/Respon yaitu
Faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas contoh :(pertumbuhan
tanaman)
·
Variabel Kontrol yaitu
faktor yang Sengaja tidak diberi perlakuan untuk pembanding
Jenis-jenis Hipotesis:
Hipotesis
Nol (H0), yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel rspon
Hipotesis
Alternatif (Ha), yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel respon
Ha dibedakan menjadi 2 yaitu:
Ha positif,
yaitu adanya pengaruh baik dari variabel bebas terhadap variabel respon
Ha negatif,
yaitu adanya pengaruh buruk/jelek dari variabel bebas terhadap variabel respon
4.
Eksperimen
atau penelitian, penelitian atau eksperimen tidak selalu berkutat di
laboratorium tetapi juga bisa juga menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan
berdasarkan literatur yang ada baik buku maupun dari internet
5.
Menyimpulkan
Eksperimen, hasil dari eksperimen adalah berupa kesimpulan yang menjawab
permasalahan yang telah diangkat atau diteliti yang bisa sesuai ataupun berbeda
dengan hipotesis sebelumnya.
Dalam
menampilkan data hasil penelitian, dapat digunakan grafik, antara lain:
·
Grafik
batang
·
Grafik
kurva
·
Grafik
serabi/Pie
KRITERIA METODE ILMIAH
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
1.
Berdasarkan
fakta.
2.
Bebas
dari prasangka
3.
Menggunakan
prinsip-prinsip analisa.
4.
Menggunakan
hipotesa
5.
Menggunakah
ukuran objektif.
6.
Menggunakan
teknik kuantifikasi.
Penjelasan :
1.
Berdasarkan
Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2.
Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.
3.
Menggunakan
Prinsip Analisa
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
Dalam memahami serta member! arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.
4.
Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5.
Menggunakan
Ukuran Obyektif
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras.
6.
Menggunakan
Teknik Kuantifikasi
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.
TUJUAN METODE ILMIAH
itu sendiri adalah mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.secara luas di simpulkan bahwa tujuan metode ilmiah
yaitu:
1.
Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
2.
Merupakan
suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
logis.
3.
Untuk
mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data
yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
LANGKAH-LANGKAH METODE PENULISAN
ILMIAH :
1.
Masalah:
berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis,
sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik
memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang
diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
2.
Rumusan
masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah,
dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.
Pengajuan
hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan.
Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil
penelitian sebelumnya.
4.
Metode/strategi
pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih
metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
5.
Menyusun
instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan,
maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya
angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian
validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak
untuk mengukur variabel penelitian.
6.
Mengumpulkan
dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang
kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat
uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara
kualitatif.
7.
Kesimpulan:
Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis.
Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang
diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.